Kali ini kita akan membahas mengapa Gereja melihat
perayaan Sabat sebagai manifestasi disipliner, dan apa sesungguhnya perintah
fundamental yang nampaknya terkubur terlupakan.
Perayaan Sabat adalah manifestasi disipliner dan mengapa Gereja
memindahkannya ke Hari Minggu:
1. Perintah untuk berhenti bekerja bukanlah monopoli hari Sabat. Coba lihat Im
23:33-36. Di sana tercatat perintah Tuhan kepada Israel untuk mengadakan
pertemuan kudus, mempersembahkan korban api-apian dan berhenti bekerja berat
pada hari ..., pertama dan kedelapan. Silakan lihat sendiri bila tidak percaya.
Hari pertama dan kedelapan bearti hari pertama dalam suatu pekan, atau hari
Minggu. Tuhan tidak membatasi perintah berhenti dan menguduskan hanya pada hari
Sabat.
2. Hari Sabat adalah hari ketujuh. Kata “tujuh” dalam bahasa Ibrani adalah
“sheba”. Kata ini sendiri berakar dari kata “shaba”, yang bearti “mengadakan
perjanjian”. Dengan memberikan perintah merayakan hari Sabat, Allah mengadakan
perjanjian dengan Israel dalam konteks ciptaan lama. Inilahmakna
fundamental Sabat, tanda Perjanjian. Makna inilah yang harus dipertahankan
sedangkan perayaan Sabat hanyalah manifestasi disipliner. Inilah salah satu
tanda Perjanjian Lama. Tanda lain misalnya sunat.
Sekarang, untuk Gereja yang adalah ciptaan baru (2 Kor 5:17), apa
tanda yang dipakai? Mari kita lihat perkataan Yesus sendiri. Tanda Perjanjian
Baru adalah Kurban Penyaliban Yesus sendiri, Tubuh dan DarahNya (Mat 26:28, Mrk
14: 24, Luk 22:20). Sekarang kapankah Tuhan Yesus merayakan Perjamuan?
Pertamuan Terakhir diadakan pada hari Kamis. Tetapi Tuhan Yesus mengadakan
Perjamuan sekali kali setelah KebangkitanNya, yaitu pada hari pertama dalam
pekan itu, hari Minggu. Silakan lihat di Luk 24:1,13,30. Benar tindakan Gereja
untuk merayakan perjanjian Baru dalam Yesus pada Hari Tuhan, Minggu.
3. Silakan cari di seluruh Injil perintah apa dari kesepuluh Hukum Musa yang
tidak pernah disebutkan oleh Yesus. Yesus menyebutkan perintah pertama pada Mat
4:10. Perintah kedua diulang oleh Yesus pada Mat 5:33-34. Perintah keempat,
kelima, keenam, ketujuh dan kedelapan disebutkan dalam Mat 19:18-19. Perintah
kesembilan di Mat 5:28. Perintah kesepuluh di Mat 19:19. Mengenai perdebatan
penomoran Hukum Musa akan dibahas lain waktu.
Perintah ketiga mengenai Sabat tidak pernah disebutkan Yesus, malah
berkali-kali pelaksanaannya didebat oleh Yesus. Memang menurut Yesus, perayaan
Sabat adalah manifestasi disipliner. Yesus membawa Perjanjian Baru yang
menyempurnakan Perjanjian Lama. Tanda perjanjian Lama pun akan disempurnakan
oleh tanda Perjanjian Baru. Silakan lihat Ibr 8:113 yang menunjukkan usangnya
Perjanjian Lama (dan tandanya).
4. Coba perhatikan kapan Gereja didirikan? Pada saat Pentakosta, Gereja
menerima Roh Kudus. Kapan hari Pentakosta? Lima puluh hari setelah kebangkitan
Yesus. Kebangkitan Yesus terjadi pada hari Minggu dan hari kelima puluh setelah
itu adalah ..., hari Minggu.
Nampaklah bahwa perayaan Hari Minggu adalah tindakan yang benar.
sumber:Ipsa Conteret Caput Tuum ditulis ulang
dengan izin