Santo Andreas Kim Taegon adalah seorang Imam dan Santo Paulus Chong Hasang
adalah seorang awam. Kedua martir ini mewakil orang-orang Katolik yang mati
karena iman mereka di Korea. Mereka dinyatakan Santo oleh Paus Yohanes Paulus
II selama kunjungannya di Korea pada tahun 1984.
Kekristenan dibawa ke Korea oleh orang awam pada abad ke-17. Orang beriman
diam-diam berkembang dan bertumbuh, memupuk iman mereka dengan Sabda Allah.
Para Imam Misionaris dari Perancis tiba di Korea dan memperkenalkan umat Korea
kehidupan suci. Pasang surut pada abad ke-19 Iman kristiani diserang oleh
pemerintahan Korea. Sebanyak 103 orang Katolik Korea dibunuh antara 1839 dan
1867. Sepuluh anggota Serikat Misi Asing Paris pun menjadi martir: 3 Uskup dan
7 Imam. Dengan ini, jumlah total martir adalah 113 orang.
Santo Andreas Kim Taegon dan Santo Paulu Chong Hasang mewakili Orang
Katolik Korea yang pemberani dengan membayar kasih Kristus dengan nyawa mereka.
Santo Andreas Kim Taegon, imam Korea pertama, mati sebagai martir pada 16
September 1846, hanya selang setahun setelah ia ditahbiskan. Ayah Andreas juga
mati sebagai martir pada tahun 1821. Santo Paulus Chong Hasang seorang Katekis
awam. Ia mati sebagai martir pada 22 September 1846.
Gereja terus bertumbuh pesat di Korea. Karunia iman diteriman dan dipupuk
karena pengorbanan para martir membukan jalan.
Setiap martir mewartakan sebuah pelajaran tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ketika kita merenungkan kematian seorang martir, kita mendengarkan sebuah pesan. Mari kita meminta para martir Korea menolong kita mengasihi Yesus dan Gereja-nya seperti mereka.