0 komentar

Respon terhadap kekeliruan Pendeta Gereja Baptist Independent 1

Saya pertama kali mengenal blog Gereja Baptist Independent  ini dari hasil diskusi saya dengan seorang umat dari Gereja Protestan yang menyarankan saya untuk membaca artikel yang ada di Blog GBI ini. Lalu setelah saya membaca ini saya sendiri terkejut dan menemukan beberapa kesalahan dan pemahaman yang fatal dari Pendeta admin dari GBI ini. 

Saya akan memisahkan beberapa point dari artikel tersebut dan di setiap point terdapat tanggapan saya. pernyataan pendeta itu saya beri warna biru dan tanggapan saya berwarna Hitam

1. Ignatius (30-107 AD.) adalah orang pertama yang memasukan “Katolik” kedalam “jemaat.” Ia mengatakan: “Dimanapun Yesus Kristus ada, di situ ada gereja katolik.” Faham gereja bersifat universal mulai dikembangkan, sampai pada tahun 313 AD Constantine naik tahta dan mengawinkan antara negara dan agama. Setiap orang yang warga negara Roma otomatis menjadi agama Kristen, sehingga menimbulkan banyak orang menjadi Kristen karena terpaksa namun tidak mengerti dan bertobat. 
tanggapan: tanggapan pendeta ini separuhnya benar dan separuhnya lagi salah. Kesalahannya yang pertama adalah: dalam artikel tersebut dikatakan bahwa Santo Ignatius dari Antiokhia adalah  orang yang pertama kali memasukkan kata Katolik dalam jemaat. Ini pernyataan yang salah kaprah, Gereja perdana yang betul-betul ada pada zaman para Rasul memang namanya Katolik sebelum Santo Ignatius ada, Gereja Katolik sudah ada. Memang betul bahwa Bapa Gereja awal yang pertama kali menggunakan istilah GEREJA KATOLIK adalah St. Ignatius dari Antiokia. Beliau menurut tradisi Kristen adalah murid St. Yohanes Rasul dan konon beliau juga seorang anak yang pernah dipangku oleh Tuhan Yesusdalam Markus 9:36.

Kutipan dari tulisan St. Ignatius dari Antiokia kepada Jemaat di Smirna:

Wherever the bishop appears, let the people be there; just as wherever Jesus Christ is, there is the Catholic Church" (Letter to the Smyrneans 8:2 [A.D. 110])."Di mana ada uskup, hendaknya umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, Gereja Katolik hadir di situ."

Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebelum masa St. Ignatius, istilah "Gereja Katolik" telah digunakan sebagai nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus di ayat berikut.

Mat 16:18 "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan GEREJA-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.Mt 16:18kagw de soi legw oti su ei petroV kai epi tauth th petra oikodomhsw mou thn EKKLHSIAN kai pulai adou ou katiscusousin authV (Perjanjian Baru Yunani - Stephanos 1550)Mt 16:18And I say also unto thee, That thou art Peter, and upon this rock I will build my CHURCH; and the gates of hell shall not prevail against it.

Catatan: Lembaga Alkitab Indonesia mencantumkan kata "Jemaat" pada Mat 16:18. Namun, hal ini adalah sesuatu yang tidak tepat karena yang benar seharusnya "Gereja". Bisa dilihat di terjemahan Bahasa Inggris terdapat kata "CHURCH". Jadi saya ganti kata "Jemaat" dengan "Gereja".

Nah, sekarang bisa kita lihat dengan jelas bahwa Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di atas Sang Batu Karang (St. Petrus). Selanjutnya, dimanakah letak kata "Katolik" yang merupakan nama Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus??? Disinilah kita bisa melihatnya.


Kis 9:31Selama beberapa waktu Gereja di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.(Cat: "Jemaat" diganti jadi "Gereja")

Acts 9:31So the church throughout all Judea and Galilee and Samaria had peace and was built up; and walking in the fear of the Lord and in the comfort of the Holy Spirit it was multiplied.

Kis 9:31μεν ουν εκκλησια καθ ολης της ιουδαιας και γαλιλαιας και σαμαρειας ειχεν ειρηνην οικοδομουμενη και πορευομενη τω φοβω του κυριου, και τη παρακλησει του αγιου πνευματος επληθυνοντο.atau ini saja, terjemahan berbahasa Yunani yang lebih enak dibaca.

Acts 9:31ai men oun ekklhsiai kaq olhV thV ioudaiaV kai galilaiaV kai samareiaV eicon eirhnhn oikodomoumenai kai poreuomenai tw fobw tou kuriou kai th paraklhsei tou agiou pneumatoV eplhqunonto (Perjanjian Baru Yunani -
 Stephanos 1550).

Perhatikan ekklhsiai kaq olhV pada Kitab Suci berbahasa Yunani. Nah, kata tersebut kira-kira berbunyi "Ekklesia Katha Holos" yang diterjemahkan di Inggris menjadi "the church throughout all," dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Gereja di seluruh."

"Ekklesia" adalah "Gereja"
"Katha Holos" adalah asal dari kata "Katolik"
"Ekklesia Katha Holos" = "Gereja Katolik"

Bukti lebih lanjut:
1. "The word Catholic is derived from the Greek adjective καθολικός (katholikos), meaning "universal"... (Kutipan darihttp://en.wikipedia.org/wiki/Catholic ).

Terlihat bahwa bahasa Yunani dari kata "Katolik" adalah "καθολικός" bandingkan dengan yang di Kis 9:31, "καθ ολης". Bisa dilihat kesamaan hurufnya. Tidak sama persis karena masalah gramatikal. Yah, kurang lebih seperti perbedaan penggunaan "you" dengan "your".

2. http://dictionary.reference.com/browse/catholic
[Middle English catholik, universally accepted, from Old French catholique, from Latin catholicus, universal, from Greek katholikos, from katholou, in general : kat-, kata-, down, along, according to; see cata- + holou (from neuter genitive of holos, whole. See sol- in Indo-European Roots).]

Lihat yang digarisbawahi. Dikatakan kata-kata tersebut berasl dari kata yunani "katholikos" yang berasal dari kata "katholou" dan kata ini berasal dari "kata" + "holou".

3. Terjemahan dari kata per kata dari frasa "throughout all" yang ada pada Kisah 9:31 dari Bahasa Yunani ke Bahasa Inggris.

*Original word: katav
Transliterated Word: Kata
Definition:
1. down from, through out
2. according to, toward, along
http://www.biblestudytools.com/lexicons/greek/kjv/kata.html

*Original word: o&loß
Transliterated Word: Holos
Definition:
1. all, whole, completely
http://www.biblestudytools.com/lexicons/greek/kjv/holos.html


Kesalahan Beliau yang kedua adalah "Setiap orang yang warga negara Roma otomatis menjadi agama Kristen, sehingga menimbulkan banyak orang menjadi Kristen karena terpaksa namun tidak mengerti dan bertobat. Ini juga termasuk kesalahan yang fatal, Gereja Katolik tidak pernah memaksakan seseorang untuk masuk kedalam Gereja Katolik. Ini hanyalah sebuah bualan yang dibuat-buat

2. Cyprian (200-258 AD.) mengatakan: “extra nulla salus ecclesian” (“di luar gereja tidak ada keselamatan”). Faham kekatolikan mulai dikembangkan menjadi suatu organisasi yang absolut., sehingga sampai pada kesimpulan barangsiapa tidak berada di dalam katolik maka tidak dapat keselamatan.

Tanggapan: Penterjemah artikel ini salah menterjemahkan bahasa Latin, mungkin saja maksud dari artikel ini adalah dogma Extra Ecclesiam Nulla Salus, dan bukan extra nulla salus ecclesian.  Dalam artikel itu pula tertulis Faham kekatolikan mulai dikembangkan menjadi suatu organisasi yang absolut., sehingga sampai pada kesimpulan barangsiapa tidak berada di dalam katolik maka tidak dapat keselamatan.Saya akan mencantumkan beberapa dokumen Gereja Katolik yang berbicara tentang dogma ini:
Maka dari itu andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan. (Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium 14)

"Ini adalah ajaran terakhir kami bagi kamu; terimalah, torehkanlah di pikiran kamu, kamu semuanya; Berdasarkan perintah Allah, keselamatan tidak bisa ditemukan dimanapun kecuali didalam Gereja." (Paus Leo XIII dalam Ensiklik Annum Ingressi Sumus)

"Perahu Gereja dituntun oleh Kristus dan wakilNya... Hanya inilah yang membawa para murid dan menerima Kristus. Betul bahwa perahu ini dilemparkan ke laut, tapi diluarnya seseorang akan lenyap dengan seketika. Keselamatan hanya ada di Gereja; diluarnya siapapun lenyap."  (Paus Yohanes Paulus I, First Allocution, August 27, 1978, L'Osservatore Romano, August 28,29, 1978.)   Tidak ada keselamatan diluar Gereja. Hanya dari dia-lah (Gereja) kuasa hidup menuju Kristus dan RohNya mengalir secara pasti dan secara penuh, untuk memperbaharui seluruh kemanusiaan, dan karenanya mengarahkan setiap manusia untuk menjadi bagian dari Tubuh Mistik Kristus." (Pope John Paul II, Radio Message for Franciscan Vigil in St. Peter's and Assisi, October 3, 1981, L'Osservatore Romano, October 12, 1981.)
Didalamnya Lumen Gentium 14 memang terkandung "BENAR-BENAR TIDAK TAHU", siapa yang mengetahui akan hal ini? tentunya hanya Allah yang tahu kedalaman hati nurani manusia, apakah benar ia benar-benar tidak tahu, atau malas mencari tahu, atau bahkan menolak untuk mencari tahu. Kita tidak bisa berandai-andaii dalam hal ini dan berspekulasi, namun satu hal yang pasti, adalah untuk kita yang sudah menjadi anggota GerejaNya untuk TERUS mencari tahu, menghayati dan menjalankan ajaran-ajaran Kristus yang tertuang baik dalam ajaran-ajaran Magisterium (Tradisi Suci) dan Kitab Suci. 
3. Gregorius Agung (590-604 AD.) merupakan paus pertama, bersama dengannya mulailah berkembang system kepausan absolut. Leo I (440-461 AD.) tercatat sebagai pemimpin katolik di Roma yang diresmikan negara dan memiliki kekuasaan.
tanggapan: Pemahaman pendeta ini kacau, Kekristenan sudah muncul sejak abad 3 dan Paus pertama Gereja Katolik adalah Santo Petrus, pada saat itu hanya ada Satu Gereja Universal yaitu Gereja Katolik yang merupakan persekutuan dari tahta-tahta Apostolik yang ada dengan St. Petrus dan Para Paus Pengganti St. Petrus di Roma.
4.Bersamaan dengan penyatuan antara negara dan gereja, praktek-praktek di dalam gereja sudah jauh dari kebenaran. Faham mengenai baptisan berkhasiat menghapuskan dosa, baptisan dapat menyembuhkan penyakit, mengusir setan dan bahkan membawa masuk surga sudah popular dalam gereja. 
Tanggapan: Disini kita bisa melihat kekacauan penafsiran terhadap Sakramen Baptis oleh gereja  Bethel ini. Padahal Kristus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” (Luk 18:16). Dan Kristus pula pernah berkata, “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yoh 3:5). Di sini Kristus menekankan perlunya kelahiran kembali dalam pembaptisan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, maka dari itu pembaptisan  adalah sesuatu hal yang penting untuk dilaksanakan.

Setiap manusia (kecuali Kristus dan Maria), dilahirkan dalam kodrat manusia yang jatuh dan dinodai dosa asal. Sebagai akibat dosa asal, setiap manusia mengalami “mati kekudusan” atau kehilangan kemuliaan Allah. Oleh karena itu mereka membutuhkan kelahiran kembali atau sesuatu yang baru yang bisa membuat mereka baru. Dan ini bisa kita temukan dalam Baptisan, di dalam pembaptisan sendiri mereka telah mendapat karunia:

1.Pengampunan seluruh dosa kita termasuk dosa asal yang kita terima dari nenek moyang kita, Adam dan Hawa (bdk. Katekismus Gereja Katolik 1263 dan 1279)

2. kita diangkat sebagai anak-anak Allah (bdk. KGK 1265 dan 1279)

3.Pemberikan meterai tak terhapuskan (bdk. KGK 1272-1274 dan 1279)

4.Persatuan dengan Gereja-Nya (bdk. KGK 1267 dan 1279)

5. Kesatuan Sakramental dari Kesatuan Kristen (bdk. KGK 1271)


Disini kita bisa melihat mereka dimasukkan ke dalam kerajaan Allah, dipersatukan dengan Kristus dan Gereja-Nya dan tentunya diangkat menjadi anak-anak Allah.


Mari kita lihat dari Katekismus Gereja Katolik mengenai baptisan:
KGK 1213 Pembaptisan suci adalah dasar seluruh kehidupan Kristen, pintu masuk menuju kehidupan dalam roh [vitae spiritualis ianua] dan menuju Sakramen-sakramen yang lain. Oleh Pembaptisan kita dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali sebagai putera-puteri Allah; kita menjadi anggota-anggota Kristus, dimasukkan ke dalam Gereja dan ikut serta dalam perutusannya: "Pembaptisan adalah Sakramen kelahiran kembali oleh air dalam Sabda" (Catech. R. 2,2,5).

KGK 1257 Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5.. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". 
Anda dapat membaca artikel mengenai baptisan bayi disini 
Baca juga:Respon terhadap kekeliruan Pendeta Gereja Baptist Independent 2
 
Toggle Footer
Top