“Siap sedialah setiap waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada
tiap-tiap orang yang meminta pertanggung jawaban dari kamu tentang pengharapan
yang ada padamu,tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat” (1Ptr 3:15)
Kelemahlembutan dan hormat akan timbul baik secara kodrati maupun
adi-kodrati pada mereka yang tahu bahwa mereka hidup didalam kerajaan. Kita
selalu berada dalam hadirat yang kudus,dan kita melihat pada semua orang lain
citra dari Raja kita yang kekal.
Kita harus siap sedia dengan suatu jawaban. Namun inilah yang mestinya
dilakukan apologet Katolik: Kita menjawab utuk mengangkat mereka,
bukan untuk membungkam mereka. Jika kita sungguh-sungguh mendengarkan orang
yang tidak sependapat dengan kita, dan jika kita berusaha menyampaikan isi Iman
Katolik pada mereka dengan cara yang positif, kita tampaknya akan lebih mampu
meyakinkan mereka. Kadang-kadang, di tengah-tengah arus percakapan, kita begitu
terseret oleh mekanisme perbantahan sehingga kita tidak melihat kesempatan
untuk memberikan kesaksian akan rahmat.
Disadur dari buku Reasons To Believe