Santo Yohanes Kristomus lahir di Anthiokia sekitar tahun 344, ayahnya
meninggal saat beliau masih bayi, ibunya memilih untuk tidak menikah lagi. Ia
memberikan seluruh perhatiannya membesarkan anak laki-laki dan perempuannya.
Ia melakukan banyak pengorbanan supaya Yohanes mendapatkan guru-guru
terbaik. Yohanes juga adalah seorang yang sangat rajin, ketika ia berpidato,
semua orang menjadi tertarik mendengarkannya. Nama Krisostomus berarti “bermulut
emas”. Yohanes ingin menyerahkan dirinya kepada Allah. Ia pertama
kali ditahbiskan menjadi seorang Imam lalu menjadi Uskup di Kota
Konstantinopel.
Santo Yohanes merupakan Uskup yang luar biasa dan melakukan banyak sekali
perbuatan baik. Ia berkhotbah sekali atau dua kali setiap hari, memberi makan
kaum miskin, dan merawat anak yatim piatu. Ia mengoreksi kebiasaan yang penuh
dosa dan mencegah perilaku buruk terjadi. Ia mengasihi semua orang, tetapi ia
tidak takut menegur, bahkan istri kaisar sekalipun.
Karena ia memerangi dosa, Santo Yohanes memiliki banyak musuh, bahkan istri
kaisar sendiri. Istri Kaisar mengusirnya jauh-jauh dari Konstantinopel. Dalam
perjalanan, ia menderita demam dan kurang makan serta tidur. Namun, ia bahagia
menderita demi Yesus. Tepat sebelum ia meninggal, ia berseru, “Kemuliaan Kepada Allah!" Santo Yohanes akhirnya meninggal di turki pada 14 september 407.
Hujan badai menyerbu Konstantinopel saat ia meninggal. Empat hari kemudian,
istri kaisar meninggal juga. Putranya menghormati jasad Santo Yohanes dan
menunjukkan betapa menyesalnya ia atas kejahatan yang dilakukan ibunya.
Allah mengenal kita lebih baik daripada yang kita ketahui. Jika kita melakukan segala sesuatu sebaik mungkin bagi Dia, maka kita tidak perlu merasa takut atas perkataan atau perbuatanorang lain yang melawan kita. Kita bisa meminta Santo Yohanes Krisostomus supaya memberikan keberanian kepada kita.
Relikui Santo Yohanes Krisostomus (klik gambar untuk memperbesar) |