0 komentar

Bunda Maria Menampakkan Diri? Itu Penampakan Setan!


Setiap umat Katolik pasti seringkali mendengar tuduhan yang keliru, baik dari saudara-i kita Protestan atau agama non-Kristen lainnya. Namun didalam artikel ini, terkhususnya saya hanya akan membahas tuduhan dari gereja Orthodox Rusia diluar Rusia (ROCOR) terhadap Gereja Katolik. Tuduhan tersebut mengganggap bahwa penampakan Santa Maria di berbagai tempat ziarah Gereja Katolik adalah penampakan setan. (anda dapat menemukan tuduhan dari saudara-i kita yang telah memisahkan diri ini, disini).

Tuduhan yang menjadi kata kunci mereka dalam menyerang Gereja Katolik adalah karena Iblis dapat menyamar menjadi malaikat terang “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka”(2 Korintus 11 :14-15 ).

Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa ada atau tidaknya roh jahat dalam suatu peristiwa atau kejadian dapat diuji dari buah-buahnya (1 Yoh 4:1). Maka, jika penampakan Maria adalah penampakan setan, satu pertanyaan yang harus diajukan adalah "mengapa banyak umat Katolik yang semakin hari semakin memuliakan Allah dan mencintai Maria?" Setan tentu saja tidak menyukai hal itu. Ia tidak menghendaki kita semakin mendekatkan diri kepada Allah. Percayalah bahwa apabila setan tidak bodoh untuk melakukan hal konyol seperti itu. Pada peristiwa kejatuhan Lucifer, kita dapat menyaksikan bahwa kesombongan telah mempengaruhi hati Lucifer, sehingga ia menganggap dirinya lebih tinggi dari Allah, dengan hendak menduduki Takhta Allah hendak menyamai Ia Yang Maha Tinggi (Yes 14:12-15) padahal Ia hanya ciptaan tidak setara dengan kuasa Allah.

Akhirnya ia diusir dari surga dan jatuh kebumi. Namun iblis tidak kehabisan akal, ia memerangi kita manusia, keturunan Adam dan Hawa dan ketika kita manusia jatuh dalam dosa, bersoraklah iblis karena telah memperdayai manusia, sehingga manusia kehilangan citra kemuliaan Allah didalam dirinya. Namun Allah yang mengasihi manusia mengutus Putra-Nya agar kita menang dihadapan Lucifer.

Namun, karena iblis tidak mengetahui rencana penyelamatan manusia, ia bersorak kembali karena telah membunuh Putra Allah, namun iblis salah besar Kristus bangkit. Singkat kata si Iblis kembali memerangi Gereja Allah, Gereja yang didirikan diatas Sang Petrus, Gereja Katolik. Dengan berbagai macam cara tentunya. Pada peristiwa penampakan setan dalam wujud Bunda Maria dan Yesus di Naju, Korea Selatan. Gereja Katolik secara tegas menolak peristiwa tersebut, sebagai peristiwa yang datang dari Allah. Namun karena kesombongan dari Yulia Kim yang disebut-sebut mengalami kejadian seperti tubuhnya mencucurkan darah (luka-luka ini berasal dari iblis), dengan menolak mengikuti deklarasi ordinaris dan petunjuk pastoral.

Dari sini dapat disimpulkan, siapa sutradara dibalik layar dari peristiwa ini. Hal-hal yang baik yang menghasilkan buah-buah roh tentu saja tidak mungkin berasal dari Lucifer. Maka segala sesuatu harus diuji dari buahnya. Yesus sendiri bersabda “Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik… Jadi, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Luk 6:43). Gereja Katolik sendiri tidak pernah sembarangan menyatakan segala sesuatu itu sebagai mukjizat yang berasal dari Allah namun juga bisa berasal dari Lucifer. Jadi tidak mungkin kan ketika kita menanam satu biji anggur lalu tumbuh menjadi pohon durian?

Info:
Link “disini” yang saya taruh diartikel ini sudah tidak dapat diakses lagi karena dari pihak Facebook mengatakan bahwa “Halaman yang Anda minta tidak dapat ditampilkan saat ini. Mungkin untuk sementara tidak tersedia, tautan yang Anda klik mungkin sudah kedaluwarsa, atau Anda mungkin tidak mendapat izin untuk melihat halaman ini. Link itu sebenarnya akan mengarahkan anda kepada notes page “Persatuan Gereja Orthodox Indonesia” yang berjudul “ Seruan Siapakah Ini Akulah Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Dosa” Saya tidak mengetahui, mengapa pihak gereja ROCOR di Indonesia telah berbuat suatu hal yang miris dengan menghapus artikel tersebut.

Dominus illuminatio mea!
 
Toggle Footer
Top