0 komentar

Rosario Sebuah Doa Yang Mengingatkan Relung-Relung Jejak Keselamatan


Setiap kali berdoa Rosario, kita merenungkan misteri-misteri Kitab Suci yang dalam doa Rosario terbagi atas Peristiwa Gembira, Peristiwa Sedih, Peristiwa Mulia dan Peristiwa Terang. Kata Rosario berasal dari kata “Rosarium” yang berarti taman mawar. Setiap kali berdoa Rosario berarti kita telah mempersembahkan sebuah mahkota dengan 50 mawar kepada Bunda Maria dan 10 mawar kepada Allah. Rosario sendiri identik dengan berdoa salam maria yang berulang-ulang. Tapi kita perlu menggaris bawahi kata berulang-ulang. Dalam Kitab Suci, tidak ada kalimat yang menyatakan berdoa dengan mengulang-ulang, melainkan bertele-tele. Yesus mengkritik kaum Farisi yang berdoa secara bertele-tele. Berdoa secara bertele-tele tidak sama dengan mengulang-ulang. Dengan demikian, doa yang dilarang Tuhan itu bukan doa yang diulang-ulang, melainkan yang bertele-tele. Santo Dominikuslah, yang pada akhir abad 12 dan awal abad ke 13 yang mengobarkan doa Rosario kepada dunia.

Doa Rosario adalah doa yang sangat sempurna, doa yang membagikan rahmat Allah dengan perantaraan Bunda Maria sang Ibunda Kristus. Didalam Rosario kita diajak untuk menapakkan kaki untuk melihat misteri-misteri keselamatan yang berasal dari Allah Bapa dengan pengantaraan Kristus Putra-Nya yang terkasih dan Bunda Maria, manusia yang terkandung tanpa noda dosa yang dari kodrat kemanusiaan Marialah lahir Kristus. Lalu bagaimana cara kita sebagai umat Katolik untuk merenungkan cinta Allah Bapa yang begitu besar melalui misteri-misteri keselamatan Putra-Nya? Disini Katolisitas Indonesia akan memberikan sebuah saran bagi anda, para pembaca untuk merenungkan kembali misteri keselamatan yang terkandung didalam Doa Rosario.

Cara-cara Merenungkan Misteri-misteri dalam Doa Rosario

1. Berpikirlah bahwa anda sekarang sedang bersama dengan Tuhan Yesus dan Maria:   Memang harus diakui, ketika kita berdoa Rosario seolah-olah pikiran kita melayang ketempat lain. Maka marilah kita mohon rahmat Allah agar Tuhan memfokuskan hati dan pikiran kita dalam berdoa. Keheningan (qol demamah daqqah), tidak sedikit orang yang takut dalam menghadapi keheningan, karena keheningan menuntut agar orang tersebut berani menghadapi dan mengendalikan dirinya sendiri. Dalam doa Rosario, kita diajak untuk mendengarkan suara keheningan yang lembut yang berasal dari Allah. Resapilah Doa Rosario sebagai kebutuhan pokok hidup kita. Bayangkanlah ketika kita berdoa Rosario, kita berdoa bersama dengan malaikat pelindung kita dan berhadapan dengan Allah dan Bunda Maria sendiri. Yakinlah bahwa doa Rosario mampu memberikan rasa kedamaian di tengah-tengah kegelisahan maupun kegelapan yang melanda hidup. Karena Doa Rosario ini pula banyak orang kudus merasa terdorong untuk menjalin hubungan mesra dengan Tuhan.

2. Merenungkan Misteri Keselamatan dengan hati yang paling dalam: Dengan bantuan gambar atau visualisasi misteri-misteri, kita dapat melihat dan merenungkan, peristiwa demi peristiwa yang ada dalam doa Rosario. Kita dapat seolah-olah hadir dalam peristiwa itu sendir. 

3. Merenungkan hasil-buah Misteri:  Seluruh peristiwa dalam Doa Rosario menceritakan hidup Yesus dan Bunda-Nya. Misalnya, pada peristiwa sedih kita dapat merenungkan makna ucapan Maria: “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakmu”. Kata-kata yang menyerahkan segala-galanya pada kehendak Allah, kata-kata yang percaya bahwa kehendak Allah-lah yang paling sempurna. Setiap dukacita yang diterima oleh Bunda Maria, Ia selalu menghadapinya dengan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah, Ia selalu menerima apa yang Allah kehendaki untuk terjadi dalam hidupnya Bunda Maria.

4. Menyelingi doa dengan bacaan Kitab Suci: Paus Pius XII dan Paulus VI sering menyebut Doa Rosario sebagai “ringkasan seluruh Injil”. Misteri-misteri Rosario adalah misteri-misteri Injil. Jika doa Rosario diselingi dengan bacaan Kitab Suci, maka doa itu akan berubah menjadi doa yang sungguh luar biasa. Mungkin Rosario akan menjadi doa yang terlalu panjang, jika setiap sepuluh “Salam Maria” diberi kutipan Injil. Namun secara keseluruhan, kutipan Injil ini yang memperdalam makna dari Rosario itu sendiri.

6. Berdoa untuk Ujud (Intensi) tertentu:  Doa Rosario sendiri bukan hanya cara kita untuk menjalin hubungan yang lebih mesra kepada Allah namun Rosario juga dapat kita gunakan sebagai cara untuk berdoa bagi kerabat, keluarga, orang lain bahkan musuh-musuh kita.

Misalnya: Peristiwa-peristiwa Gembira berhubungan dengan masa kecil Yesus. Maka dari itu kita bisa berdoa bagi para orang tua, anak-anak dsb. Pada Peristiwa Pertama, kita berdoa bagi para ibu yang sedang menantikan kelahiran; pada Peristiwa Kedua kita bisa berdoa bagi para orang yang terkena musibah atau bencana yang sedang dibantu oleh para medis; pada Peristiwa Ketiga untuk bayi-bayi yang lahir dalam keadaan kurang gizi atau yang lahir dalam kemiskinan; pada Peristiwa Keempat untuk kita bisa berdoa bagi para orang tua yang rela memberikan anak-anak nya untuk menjadi selibat demi Kerajaan Allah; dan pada Peristiwa Kelima kita bisa berdoa bagi para orang tua yang sedang kehilangan anaknya

Pada Peristiwa-peristiwa Sedih, kita berdoa bagi para pendosa termasuk bagi diri kita sendiri atau berdoa bagi orang yang bersedih, misalnya pada peristiwa pertama untuk mereka yang sedang mengharapkan sesuatu yang sangat kecil harapannya; pada peristiwa kedua kita bisa berdoa bagi orang yang hatinya terlukai misalnya karena dituduh secara tidak benar; pada peristiwa ketiga kita bisa berdoa bagi orang yang sedang menderita dalam hal kemiskinan, pada peristiwa keempat bagi setiap orang yang memanggul salib kehidupan (bagi kita juga); dan untuk semua pendosa (peristiwa kelima).

Pada Peristiwa-peristiwa Mulia pada peristiwa pertama kita berdoa untuk Gereja Katolik yang teraniaya karena imannya , pada peristiwa kedua bagi setiap orang yang ditinggalkan oleh sanak-keluarganya; untuk mohon bantuan Roh Kudus dalam hal menjaga kekudusan Gereja Katolik (peristiwa ketiga); untuk mohon bantuan doa dengan perantaraan Santa Maria (peristiwa keempat) dan untuk mohon agar Maria mendoakan kita, saat kita meninggal nanti (peristiwa kelima).

Pada Peristiwa-peristiwa Terang Peristiwa pertama kita bisa berdoa bagi para ketekumen Baptis, peristiwa kedua kita bisa berdoa bagi Para Pengantin, pada peristiwa ketiga kita bisa berdoa bagi para Misionaris yang mewartakan sabda Allah, berdoa agar Kristus mau hadir dan menampakkan kemuliaan-Nya dalam kehidupan menggereja kita (peristiwa keempat) dan kita bisa berdoa bagi setiap orang supaya menghayati perayaan Ekaristi lebih dalam lagi (peristiwa kelima).

Maka dari itu mari kita sebagai umat Katolik untuk semakin rajin berdoa Rosario di Bulan Rosario ini untuk semakin menjalin hubungan mesra kita dengan Tuhan, perdamaian dunia, bagi keluarga kita, kerabat, musuh-musuh kita dan juga untuk diri kita sendiri.

Dominus illuminatio mea
 
Toggle Footer
Top