Gereja mengajarkan bahwa Maria adalah seorang perawan sebelum,
sewaktu dan sesudah melahirkan Yesus. Ini berarti bahwa Maria adalah perawan
seumur hidupnya. Mengapa begitu? Karena itu adalah kehendak Tuhan dan Tuhan
menghendaki Maria selalu utuh dan sempurna. Pertanyaan yang sering datang
adalah bahwa Kitab Suci mengatakan bahwa sepertinya Yesus memiliki saudara kandung dan
ini menunjukkan bahwa Maria tidak perawan setelah Yesus lahir.
Mat 13:55: Bukankah Ia ini anak
tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara- Nya: Yakobus,
Yusuf, Simon dan Yudas?
Dalam ayat ini sepertinya St. Matius menunjuk Yakobus, Yusuf,
Simon dan Yudas sebagai adik-adik Yesus. Akan tetapi Kitab Suci akan membuktikan bahwa
pandangan diatas adalah keliru. Pertama, kata saudara dapat berarti kakak,
adik, sepupu dan juga saudara dalam Kristus.
Apakah memang St. Matius menuliskan ayat tersebut dengan maksud
untuk mengatakan bahwa Yesus memiliki adik-adik kandung? Sama sekali tidak!
Karena pada Mat 27:56 St. Matius menjelaskan siapa yang dimaksud
dengan Maria ibu Yakobus dan Yusuf. Maria yang ditulis pada ayat tersebut
adalah Maria istri Klopas (Yoh 19:25).
Yoh 19:25
Dan dekat salib Yesus
berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Mat 27:56
Di antara mereka
terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak
Zebedeus.
Bila Maria memang memiliki anak-anak lain selain Yesus, mengapa
sebelum Yesus mati disalib Yesus menitipkan ibu-Nya kepada St. Yohanes? (Yoh
19:27). Bukankah adalah tanggung jawab dari anak Maria yang lainnya (jika ada)
untuk mengurusnya?
Yesus menitipkan Maria kepada St. Yohanes karena St. Yoseph
suami Maria telah meninggal dan Maria tidak lagi memiliki keluarga yang akan
mengurusinya.
Yoh 19:27 Kemudian
kata-Nya kepada murid-murid- Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu
murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Jika benar Mat 13:55 bermaksud menyatakan bahwa Yesus memiliki
saudara kandung, maka seharusnyajumlah saudara Yesus berjumlah kurang lebih 120
orang. Bagaimana caranya Maria melahirkan lebih dari 100 orang anak? Dan
kemudian pulang ke rumah Yohanes yang justru bukan anaknya dan tidak ke rumah
salah satu dari 120 anak-nya?
Kis 1:14 Mereka semua
bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta
Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Kis 1:15 Pada
hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang
berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
Jauh hari sebelum keperawanan Maria dipertanyakan oleh umat
Protestan para pelopor reformasi Protestan sekalipun selalu membela keperawanan
Maria:
Matin Luther:
"Adalah sebuah pengakuan iman bahwa Maria adalah Bunda Allah yang masih
tetap perawan ... Kami percaya Kristus lahir dari rahimnya dan sesudahnya Maria
tetap sama seperti sebelumnya. (The Works of Luther, vol. 11 halaman 319-320)
John Calvin dalam
khotbahnya mengenai kitab Matius berkata "Terdapat beberapa orang yang
ingin mengartikan Mat 1:25 bahwa Maria mempunyai anak-anak selain Yesus Putera
Allah, dan bahwa Yoseph berhubungan dengannya setelah kelahiran Yesus; adalah
suatu kebodohan! Karena penulis Injil tidak perlu menjelaskan apa yang terjadi
sesudahnya akan tetapi keinginannya dalam menunjukan ketaatan Yoseph karena
adalah benar bahwa itu adalah malaikat Allah yang dikirim kepada Maria.
Karena itu Yoseph tidak pernah sekalipun bersama Maria. ( Sermon on Mathew
1:22- 25 cetakan 1562.)
Zwingli: "Dengan
teguh aku percaya bahwa Maria menurut Injil adalah perawan yang sempurna yang
melahirkan Putera Allah, Maria sewaktu melahirkan-Nya dan sesudah
melahirkan-Nya dan selamanya adalah tetap sebagai perawan suci"
(Zwingli Opera, vol. 1 halaman 424.)
Jika para pelopor doktrin Sola Scriptura berani membuat
pernyataan iman seperti demikian, tentulah ia berkata karena dapat melihat
bagaimana kenyataan keperawanan Maria memang terdapat di dalam Kitab Suci.
Seorang Protestan yang setia mengikuti doktrin sola scriptura
seharusnya juga mengikuti contoh pelopor dan pencipta doktrin tersebut seperti
Luther dkk yang dalam hal ini telah terang-terangan mengaku, memeluk dan
membela ajaran Gereja Katolik mengenai Keperawanan Maria.
Disalin ulang oleh Katolisitas Indonesia dari buku Maria dalam Kitab Suci karya Tony Bamboe.