Pidato Cardinal Pacienza, prefek Kongregasi bagi
Klerus, kepada seminaris di Keuskupan Agung Los Angeles (4 Oktober 2011).
Pidato ini sekaligus mengoreksi kekeliruan sebagian besar umat Katolik bahwa
Konsili Vatikan II mengubah Gereja Katolik. Generasi sebelumnya tidak memahami penafsiran Vatikan II dengan benar karena mereka
menafsirkan Vatikan II sesuai dengan "roh" dari Konsili tersebut. (Sekali lagi aku katakan bahwa memang ada yang oleh
banyak tulisan disebut "the spirit of Vatican II" alias "roh
Vatikan II" atau lebih tepatnya "semangat Vatikan II." Istilah
ini timbul karena ada beberapa orang yang melangkahi dan melanggar aturan di
teks konsili Vatikan II sendiri dengan alasan bahwa mereka melakukannya karena
menghayati "semangat Vatikan II." Bagi mereka Konsili Vatikan II diadakan
untuk merubah dan melonggarkan aturan-aturan kaku dan terbuka bagi banyak hal
[dimana dalam hal ini mereka ada benarnya juga])
Generasi kalian mungkin akan menjadi generasi pertama yang akan dengan tepat menafsirkan Konsili Vatikan Kedua, [bukannya] menafsirkan menurut "roh" dari Konsili, yang telah membawa banyak kebingungan kepada Gereja, melainkan [menafsirkan] menurut apa yang benar-benar dikatakan Peristiwa Konsili tersebut dalam teks-teksnya kepada Gereja dan kepada dunia.
Tidak ada Vatikan II yang berbeda dengan [Vatikan II] yang menghasilkan teks-teks yang kita miliki saat ini! Dalam teks-teks itulah kita menemukan kehendak Allah bagi GerejaNya dan kepada [kehendak itulah] kita harus mengacu, [dengan] ditemani Tradisi dan kehidupan Kristen selama dua ribu tahun.
Pembaharuan memang selalu diperlukan bagi Gereja, [ini] karena pertobatan anggota-anggotanya, para pendosa yang malang, selalu diperlukan! Tapi tidak dapat ada, ataupun tidak mungkin ada, sebuah Gereja pra-Konsili [Vatikan II] dan sebuah Gereja post-Konsili [Vatikan dua! Kalau memang ada, [maka] yang kedua [ie. Gereja post-konsili Vatikan II] - [Gereja] milik kita [sekarang] - akan merupakan [Gereja yang] secara sejarah dan secara teologis tidak sah!
Hanya ada satu Gereja Kristus, dimana kalian adalah bagiannya, yang mulai dari Tuhan Kita sampai ke para Rasul, dari Perawan Maria Terberkati sampai kepada para Bapa dan Doktor/Pujangga Gereja, dari Jaman Pertengahan sampai ke Renaisans, dari jaman Romanesque sampai ke Gothic sampai ke Baroque, dan sampai masa kita ini, tak terputuskan tanpa kehilangan kontinuitas, tidak sekalipun! Dan semua ini karena Gereja adalah Tubuh Kristus, [Gereja] adalah kesatuan PribadiNya yang dia berikan kepada kita, para anggota Gereja!
Kalian, para seminaris tercinta, akan menjadi imam-imam di Gerejanya Santo Agustinus, [Gerejanya] Santo Ambrose, [Gerejanya] Santo Thomas Aquinas, [Gerejanya] Santo Charles Borromeo, [Gerejanya] Santo John Mary Vianney, [Gerejanya] Santo John Bosco, [Gerejanya] Santo Pius X sampai [Gerejanya] Padre Pio, Santo Josemaria Escrivá dan Beato Yohanes Paulus II. Kalian akan menjadi imam-imam dari Gereja yang sama yang terdiri dari begitu banyak imam-imam kudus yang, sepanjang abad, telah menunjukkan wajah Kristus, Tuhan dunia, [yang begitu] terang, indah, bercahaya, dan, karenanya, mudah dikenal.