Dalam Audiensi Umum tanggal 6 Juni 2007,
Paus Benediktus XVI berbicara mengenai seorang Bapa Gereja dari abad ke-3
yang terkenal akan kesetiaannya pada Gereja Katolik. Bapa Gereja itu adalah
Santo Siprianus dari Kartago. St. Siprianus lahir di Kartago disebuah keluarga
yang kaya namun beraliran Paganisme. Dia menjadi seorang Katolik ketika dia
menginjak umur 35 tahun. Ia adalah Uskup Afrika pertama yang mendapatkan mati
demi imannya kepada Kristus dan Gereja Katolik.
Disini Katolisitas Indonesia akan
menampilkan beberapa kutipan dari Santo Siprianus terutama yang berbicara
mengenai dogma "Extra Ecclesiam Nulla Salus" yang dinyatakan oleh
Paus Benediktus XVI. Kalimat ini memang sudah dikenal sejak lama dan Santo
Siprianus-lah yang pertama kali mengucapkannya namun masih secara eksplisit.
Sungguh, Gereja Katolik adalah subyek pembicaraan yang paling St. Siprianus sukai. Ia selalu membedakan bahwa Gereja Katolik itu ada yang tampak (hierarkis) dan ada juga yang tidak tampak (mistik). Tetapi ia menegaskan bahwa hanya ada satu Gereja, yaitu Gereja yang didirikan diatas Santo Petrus.
Dia tidak kenal lelah untuk memberitahukan semua orang bahwa “Orang yang memisahkan diri dari Tahkta Santo Petrus, yang di atasnya Gereja telah dibangun, apakah dia masih berpikir bahwa dia masih didalam Gereja? ” [On the unity of the Catholic Church],4).Siprianus sangat tahu bahwa “di luar Gereja tidak ada keselamatan” dan mengungkapkannya dengan tegas.(Epistles 4, 4 and 73, 21). Dan Ia juga tahu bahwa“tak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa kalau tidak mempunyai Gereja sebagai Ibu”. (De unit., 6). Karakteristik yang tidak terpisahkan dari Gereja adalah kesatuan yang dilambangkan oleh Jubah Kristus yang tidak berjahit. (ibid., 7). Siprianus berkata bahwa kesatuan itu didirikan diatas Santo Petrus dan disempurnakan dalamperayaanEkaristi. (Epistle 63, 13).Dia tidak kenal lelah untuk memberitahukan semua orang bahwa “Orang yang memisahkan diri dari Tahkta Santo Petrus, yang di atasnya Gereja telah dibangun, apakah dia masih berpikir bahwa dia masih didalam Gereja? ” [On the unity of the Catholic Church],4).“Allah itu adalah satu, dan Kristus itu satu dan iman juga adalah satu. (De unit., 23).