Petrus Kanisius lahir pada 8 Mei 1521 di Niemguen, Belanda. Ayahnya bernama
Yakob Kanisius dan ibunya bernama Ægidia van Houweningen. Petrus belajar di
Cologne, Jerman, dan merupakan siswa yang cemerlang. Dalam sebuah retreat, ia
bertemu dengan B. Petrus Faber yang kemudian memutuskan untk menjadi seorang
Yesuit.
Pada 8 Mei 1543, Petrus Kanisius bergabung dengan
Serikat Yesus, dan ia juga membantu berdirinya rumah Yesuit pertama di Cologne.
Ia ditahbiskan pada tahun 1546, dan kemudian ia pergi dan berkarya bersama St.
Ignatius Loyola di Roma, Italia. Petrus kemudian berkarya di Messina, lalu
mengajar di Ingolstadt, Jerman, lalu ke Austria dan Swiss. Petrus Kanisius
memimpin kontra-reformasi dan kotbah, dan ajarannya membuat Gereja Katolik
dapat kembali ke Jerman yang pada saat itu banyak ditinggalkan akibat bidaah
Protestanisme.
Petrus juga sempat ditunjuk sebagai Uskup
sebanyak tiga kali, tetapi ia menolaknya. Oleh St. Ignatius Loyola, ia ditunjuk
menjadi administrator apostolik pada keuskupan yang sedang kosong. Pada tahun
1555, Petrus menerbitkan sebuah katekismus yang berisi ajaran-ajaran Gereja
Katolik. Katekismus ini disusun bersama Pater Lejay dan didukung penuh oleh
Raja Ferdinand.
Karena kebutuhan, katekismus itu terus dicetak dan Petrus juga membuat dua katekismus singkat untuk anak-anak sekolah menengah dan anak-anak muda. Diceritakan juga pada tahun 1567 ia dipilih oleh Paus Pius V untuk memberikan hasil Konsili Trente kepada seluruh Uskup di Eropa. Pada saat itu, ini adalah sebuah tugas yang sangat berbahaya, tetapi Petrus dapat melaksanakannya. Dimasa akhir hidupnya, Petrus Kanisius lebih banyak berkotbah, mengajar, dan menjadi editor buku. Petrus meninggal pada 21 Desember 1597 dan dikenal sebagai rasul kedua dari Jerman. Pada 20 November 1864, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius IX dan pada 21 Mei 1925, ia dikanonisasi dan juga diberi gelas Pujangga Gereja oleh Paus Pius XI.
Karena kebutuhan, katekismus itu terus dicetak dan Petrus juga membuat dua katekismus singkat untuk anak-anak sekolah menengah dan anak-anak muda. Diceritakan juga pada tahun 1567 ia dipilih oleh Paus Pius V untuk memberikan hasil Konsili Trente kepada seluruh Uskup di Eropa. Pada saat itu, ini adalah sebuah tugas yang sangat berbahaya, tetapi Petrus dapat melaksanakannya. Dimasa akhir hidupnya, Petrus Kanisius lebih banyak berkotbah, mengajar, dan menjadi editor buku. Petrus meninggal pada 21 Desember 1597 dan dikenal sebagai rasul kedua dari Jerman. Pada 20 November 1864, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius IX dan pada 21 Mei 1925, ia dikanonisasi dan juga diberi gelas Pujangga Gereja oleh Paus Pius XI.
Sumber:santo-santa Gereja
0 komentar:
Post a Comment