Dengan begitu indahnya
kutipan ayat Matius 16:18 dalam bahasa Latin terlukiskan di Basilika Santo
Petrus. “TV ES PETRVS ET SVPER HANC PETRAM AEDIFICABO ECCLESIAM MEAM ET PORTAE
INFERI NON PRAEVALEBVNT ADVERSVS EAM”. Dalam ayat tersebut, Yesus memanggil Petrus
sebagai batu karang. Bila memikirkan tentang batu karang, pikiran kita selalu
menggambarkan batu karang sebagai sesuatu yang kokoh dan raksasa. Batu karang
yang terdapat dipesisir pantai tetap kokoh meskipun diterpa oleh ombak sekian
kali.
Petrus yang dipanggil oleh
Yesus sebagai batu karang, apakah benar-benar bersifat batu karang sejati?
Apakah iman Petrus sekokoh batu karang? Dalam Kitab Suci begitu banyak terdapat
dialog antara Yesus dengan Petrus, dimana terdapat beberapa adegan Yesus yang
sedang memarahi Petrus, adapula adegan ketika Yesus memuji Petrus dan dari
sekian banyak adegan tersebut, realita menunjukkan kisah persahabatan antara
Yesus dengan Petrus tidak berakhir dengan manis, hal itu ditunjukkan ketika
Petrus menyatakan bahwa ia tidak akan meninggalkan Yesus dalam keadaan
sengsaranya, ia bersikap munafik dan mengkhianati Yesus, pada pagi hari ketika
Yesus ditangkap. Berikut empat adegan yang menarik antara Yesus dengan Petrus:
1. Petrus menghalang-halangi Yesus dalam perjalanan-Nya menuju Salib.
Mrk 8:33: “Kemudian
mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung
banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 8:33
Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus,
kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Batu karang |
2. Petrus tenggelam dan ditolong oleh Yesus
Matius 14:28-31: “Lalu
Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku
datang kepada-Mu berjalan di atas air." 14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari
perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai
tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 14:31 Segera Yesus mengulurkan
tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya,
mengapa engkau bimbang ?".
3. Yesus memuji Petrus dan menganugerahkan kepadanya kunci Kerajaan Surga
(Petrus dipilih oleh Yesus sebagai Paus pertama Gereja Katolik)
Matius 16:13-18: “Setelah
Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya:
"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" 16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah
seorang dari para nabi." 16:15
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku
ini?" 16:16 Maka jawab Simon
Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 16:17 Kata Yesus kepadanya:
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan
itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang
kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia
ini akan terlepas di sorga."
4. Yesus menegur Petrus dan menunjukkan sebagai orang yang meneguhkan
saudara-saudaranya dalam iman
Lukas 22:31-32: “Simon,
Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum. 22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk
engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf,
kuatkanlah saudara-saudaramu.
Dari keempat adegan
tersebut, kita menyaksikan bagaimana Yesus mengolah iman Petrus sedemikian
rupa. Petrus yang adalah salah seorang yang mengikuti Yesus dan percaya
kepada-Nya, juga pernah mengalami pengalaman jatuh-bangun dalam iman. Dalam
Matius 14:28-31, kita melihat sendiri saat iman Petrus goyah dan akhirnya ia hampir
tenggelam, namun Yesus segera menolongnya, dan berseru ”Hai orang yang kurang percaya,
mengapa engkau bimbang?”. Hidup iman kita sama seperti roda, yang terus
bergulir seiring bertambahnya umur. Iman kita tidak selalu kokoh seakan-akan
batu karang, kita juga pernah mengalami pengalaman jatuh dalam iman yang serupa
dialami oleh Petrus, ketika ia hanya memikirkan apa yang dipikirkan oleh
manusia dan tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah.
Gereja dalam perjalanan
imannya yang hingga saat ini telah dipimpin oleh 267 orang paus. Gereja
mengakui bahwa gereja tidak selalu dipimpin oleh kudus seperti Santo Fabianus,
Santo Yohanes XXIII, Santo Yohanes Paulus II, dll. Gereja juga pernah dipimpin
oleh paus berperilaku buruk seperti Alexander VI. Tugas Petrus ketika ia
ditunjuk oleh Kristus untuk meneguhkan saudara-saudaranya dalam iman (Lukas 22:32),
diemban pula oleh Paus sebagai suksesor dari Rasul Petrus untuk meneguhkan umat
beriman dalam iman. Sekalipun seseorang menerima jabatan sebagai paus tidak
berarti ia bebas dari kesalahan dalam perbuatan seperti halnya Petrus yang
pernah berbuat salah kecuali dalam hal mengajarkan tentang iman yang tidak akan
pernah bisa salah.
Kita percaya sebagai
orang beriman, bahwa perjalanan dalam mencapai persatuan dengan Kristus
tidaklah mudah. Kita akan selalu mengalami jatuh-bangun dalam beriman kepada
Kristus namun teruslah bangkit dan tetaplah berjalan.
Dominus illuminatio mea!
Dominus illuminatio mea!