Dominus Iesus, Dasar Dialog Bagi Anggota Gereja

Sebuah tulisan karya Alexander Maria W dalam blognya.

Seorang anggota keluarga besarku pernah suatu kali bertanya ‘Mengapa kita harus beragama Katolik?’. Sebuah pertanyaan retoris yang dijawab oleh dirinya sendiri dengan mengatakan ‘Semua agama menuju kepada Tuhan dan di antara semua agama itu yang paling singkat dalam menuju Tuhan adalah Katolik’. Saya tidak mengetahui mengapa setiap dari kita beragama dan mengapa ada beberapa dari kita yang beragama Katolik tetapi saya mendapatkan pemahaman berbeda mengenai pertanyaan ‘paman’ saya tersebut dalam beberapa hari ini. Mari kita membaca dokumen Gereja Dominus Iesus.

1. Tuhan Yesus memberikan amanat kepada Para Rasul untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa dan membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Inilah dasar misi Gereja dalam mewartakan Misteri Tritunggal dan Inkarnasi Allah Putra. Inilah misi yang dipegang teguh dan dilaksanakan dengan setia oleh Gereja dari abad ke abad. Dialog dengan agama lain adalah suatu bentuk pewartaan Misteri ini.

2.  Ancaman terhadap misi pewartaan Gereja adalah teori relativisme yang menyatakan ada banyak jalan menuju keselamatan, bahwa keselamatan dapat diraih dalam agama lain. Ada perbedaan mendasar antara iman Kristen dengan iman agama lain. Iman Kristen adalah penerimaan penuh ketaatan kepada rahmat pewahyuan diri Allah sendiri. Iman agama lain adalah kumpulan kebijaksanaan dan pengalaman spiritual manusia dalam upayanya mencari Tuhan. Gereja mengakui bahwa kitab suci agama tertentu mungkin mengandung beberapa eleman kebenaran, sebagai pantulan sinar dari Kebenaran yang Satu, yang menerangi seluruh manusia. Di saat yang sama, Gereja dengan teguh menyatakan bahwa ‘tulisan yang diinspirasi oleh Allah’ hanyalah Kitab Suci Kristen (Alkitab), yang dengan teguh, setia dan tanpa cacat, mengajarkan kebenaran akan Allah kepada manusia.

3. Ajaran yang harus diimani dengan teguh adalah:
a. Manusia hanya diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Ajaran yang menyatakan bahwa manusia dapat diselamatkan melalui cara lain selain melalui Tuhan Yesus harus ditolak. Tidak perlu ragu untuk menyatakan bahwa penebusan oleh Tuhan Yesus adalah sesuatu yang mutlak diperlukan bagi keselamatan manusia. Pernyataan ini adalah bukti ketaatan kepada kebenaran iman.

b. Di sisi lain, Gereja mengajarkan bahwa manusia dapat diselamatkan oleh pribadi lain hanya dan hanya jika penyelamatan oleh pribadi lain ini berlangsung di dalam penyelamatan oleh Tuhan Yesus. Ini bearti ajaran bahwa ‘Gereja adalah sakramen keselamatan’ dan ‘Maria Co-Redemptrix’ tidak berlawanan dengan ajaran ‘Tuhan Yesus adalah satu-satunya pengantara dan penyelamat manusia’.

Jesus the Redeemer. Lukisan untuk memperingati 300 th kelahiran St. Alfonsus
c. Pewahyuan Allah telah sempurna dan telah lengkap dalam diri Tuhan Yesus, Putra Allah yang telah menjelma menjadi manusia. Tidak ada pewahyuan lain yang lebih lengkap dan/atau lebih sempurna selain pewahyuan diri Allah dalam Tuhan Yesus, dalam kehadiranNya, dalam perkataan dan perbuatanNya, dalam tanda dan mukjizatNya, dan terutama dalam wafat dan kebangkitanNya, serta akhirnya dalam perutusan Roh Kudus. Dengan demikian ajaran agama tertentu bahwa pewartaan Tuhan Yesus belumlah lengkap sehingga perlu disempurnakan oleh pewartaan seorang tokoh lain harus ditolak. 

d. Yesus Kristus adalah Firman yang telah menjadi manusia. Sang Firman dan Yesus Kristus adalah satu dan sama. Usaha yang berniat memisahkan keduaNya harus ditolak. Ini bearti ajaran tertentu yang menyatakan bahwa penebusan oleh Firman bersifat lebih universal dan mencakup seluruh manusia sedangkan penebusan oleh Yesus Kristus hanya mencakup orang Kristen harus ditolak.

e. Memang benar bahwa Roh Kudus menebarkan benih-benih Sang Sabda pada seluruh kebudayaan dalam seluruh rentang sejarah sebagai persiapan terhadap pemenuhan pewahyuan dan penyelamatan dalam diri Tuhan Yesus. Ini tidak bearti penebusan oleh Roh Kudus bersifat lebih universal daripada penebusan oleh Tuhan Yesus. Rahmat penebusan adalah hasil karya Tritunggal. Tidak ada Pribadi dalam Tritunggal yang bertindak sendiri-sendiri, terpisah dari Pribadi lainnya. Karya Roh Kudus bukanlah suatu alternatif terhadap karya Tuhan Yesus. Roh Kudus bekerja dalam Inkarnasi, kehidupan, karya, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus serta dalam Gereja. Tuhan Yesus tidak dapat dipisahkan dari Roh Kudus.

f. Sebagaimana Tuhan Yesus nyata kepada kita saat ini melalui Tubuh MistikNya, yaitu Gereja, dan sebagaimana penebusan Tuhan Yesus adalah sesuatu yang mutlak bagi keselamatan manusia, Gereja adalah sakramen keselamatan universal. Sebagaimana Tuhan Yesus menekankan pentingnya iman yang dinyatakan dalam pembaptisan, keikut sertaan seseorang dalam Gereja adalah sesuatu yang mutlak diperlukan demi keselamatannya karena hanya melalui pembaptisan seseorang masuk ke dalam Gereja. Ajaran yang menyatakan bahwa Gereja hanyalah salah satu jalan menuju keselamatan di antara beberapa jalan (agama) lain harus ditolak.

g. Sebagaimana hanya ada satu Tuhan Yesus, hanya ada satu MempelaiNya, yaitu Gereja Katolik. Melalui suksesi apostolik, Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus hanya dapat ditemukan di dalam diri Gereja Katolik.

 

h. Gereja-Gereja (maksudnya skismatik) yang tidak berada di dalam persatuan penuh dengan Gereja Katolik, sebagai akibat dari penolakan mereka terhadap Keutamaan Petrus (dan Penerusnya, para Paus), tetapi tetap mempertahankan suksesi apostolik dan Ekaristi yang sah adalah Gereja dalam arti yang sesungguhnya.

i. Komunitas Gerejani (maksudnya denominasi Protestan) yang tidak mempertahankan suksesi apostolik dan tidak memiliki Ekaristi yang sah bukanlah Gereja dalam arti yang sesungguhnya. Namun demikian, para anggota komunitas Gerejani ini yang telah dibaptis telah dipersatukan dengan Kristus.   

j. Rahmat keselamatan, yang berasal dari Allah oleh Tuhan Yesus di dalam Roh Kudus dan yang selalu memiliki hubungan dengan Gereja, dapat diterima oleh seseorang yang tidak tergabung secara formal ke dalam Gereja. Bagaimana cara rahmat ini dapat sampai kepada orang tersebut adalah sebuah misteri yang hanya diketahui oleh Allah. Ini adalah bagian yang rumit yang mungkin membutuhkan pembahasan terpisah.

4. Dialog antar agama merupakan bentuk dari pewartaan Gereja. Ini bearti:
a. Semua anggota Gereja yang terlibat dalam dialog antar agama tidap perlu ragu untuk berpegang teguh pada ajaran Gereja karena Gereja selalu mengajarkan kebenaran.

b. Dialog harus dilakukan atas dasar kebebasan dan persamaan derajat. Tidak boleh ada pemaksaan kehendak.


c. Persamaan derajat yang dimaksud adalah persamaan derajat para peserta dialog. Ini tidak berarti Tuhan Yesus memiliki derajat yang sama, apalagi lebih rendah, dengan pendiri agama lain. Yesus Kristus adalah Allah sejati yang telah menjelma menjadi manusia.

d. Persamaan derajat juga tidak berarti ajaran Gereja berada dalam derajat yang sama dengan ajaran agama lain. Dialog antar-agama tidak bertujuan mencari jalan tengah antara ajaran Gereja dengan ajaran agama lain sehingga menghasilkan sebuah paham sinkretisme baru. Dialog antar-agama adalah suatu kesempatan untuk mewartakan kebenaran ajaran Gereja kepada pengikut agama lain tanpa ada paksaan bagi pengikut agama lain untuk memeluk iman Katolik. 

5. Saya sangat menganjurkan pembaca untuk membaca dokumen Dominus Iesus ini secara langsung karena ajaran yang dikandungnya sangat penting (yang tidak mungkin saya mengerti sepenuhnya) dan kata-kata yang digunakan sangat indah, lugas dan tegas (yang tidak mungkin saya kutip sepenuhnya). Teks dalam bahasa Inggris dapat dibaca di sini sedang terjemahannya dalam bahasa Indonesia dapat dibaca di sini.


Vivit Dominus in cuius Conspectu sto.
 
Toggle Footer
Top