Doa, Puasa dan Belas Kasih - St. Petrus Krisologus


Salah satu pengkotbah terbesar dari Gereja Perdana menjelaskan kunci praktek pertobatan dari doa pra-paskah, berpuasa dan beramal atau berbelas kasih. Santo Petrus Krisologus  menyatakan bahwa doa mengetuk pintu, puasa mendapatkan, belas kasih menerima. Dia menunjukkan bagaimana doa, belas kasih dan puasa adalah satu, dan mereka memberikan hidup satu sama lain. Bacaan ini digunakan oleh Gereja Katolik Roma untuk bacaan hari Selasa pada dari minggu ke tiga pra-paskah dan mengutip dari Homili 43: PL 52, 320, 322. St. Petrus Krisologus adalah seorang Uskup dari Ravenna, Italia di pertengahan abad ke lima. Homilinya sangat menginspirasi sehingga dia diberi gelar “Chrysologus” (bhs. Yunani artinya perkataan emas) dan juga dideklarasikan sebagai “Doktor Gereja.”

Ada tiga hal, saudaraku, dimana iman teguh berdiri, devosi tetap konstan, dan kebajikan bertahan. Mereka adalah doa, puasa dan belas kasih. Doa mengetuk pintu, puasa mendapatkan, belas kasih menerima. Doa, belas kasih dan puasa: tiga hal ini adalah satu, dan mereka memberikan hidup satu sama lain.

Puasa adalah jiwa dari doa, belas kasih adalah sumber hidup dari puasa. Jangan ada satu orang pun mencoba untuk memisahkan mereka; mereka tidak dapat dipisahkan. Jika anda hanya memiliki satu dari mereka atau tidak semuanya bersamaan, anda tidak memiliki apa-apa. Jadi bila anda berdoa, berpuasa; jika anda berpuasa, tunjukkan belas kasih; jika anda ingin permohonan anda didengar, dengarlah permohonan orang lain. Jika anda tidak menutup telinga anda kepada orang lain, anda membuka telinga Tuhan kepada diri anda sendiri.

Ketika anda berpuasa, tengoklah puasa orang lain. Bila anda ingin Tuhan mengetahui bahwa anda lapar, ketahuilah bahwa orang lain juga lapar. Bila anda mengharapkan belas kasihan, tunjukkan belas kasihan. Jika anda mencari kebaikan, tunjukkan kebaikan. Bila anda ingin menerima, berilah. Jika anda bertanya pada diri sendiri apa yang anda tolak pada orang lain, pertanyaan anda adalah suatu ejekan.

Jadikanlah ini pola untuk setiap orang ketika mereka mempraktekan belas kasih: tunjukkan belas kasih kepada orang lain dengan cara yang sama, dengan kemurahan hati yang sama, dengan ketepatan yang sama, seperti halnya ada berkeinginan orang lain menunjukkan belas kasihan kepada anda.

Oleh karena itu, biarlah doa, belas kasih dan puasa menjadi salah satu permohonan tunggal kepada Tuhan atas nama kita, satu berbicara sebagai pembela kita. Doa tiga kali lipat bersatu dalam kebaikan kita.

Marilah kita menggunakan puasa untuk menebus apa yang telah kita hilangkan dengan memandang rendah orang lain. Mari kita tawarkan jiwa kita didalam pengorbanan dengan berpuasa. Tidak ada hal lain yang lebih menyenangkan yang dapat kita tawarkan kepada Tuhan, seperti pemazmur ucapkan dalam nubuatan: Pengorbanan kepada Tuhan adalah jiwa yang hancur; Tuhan tidak memandang rendah, hati yang remuk redam.

Tawarkan jiwa anda kepada Tuhan, buatlah puasamu sebagai persembahan kepada Tuhan, sehingga jiwa anda dapat menjadi tawaran yang murni, pengorbanan yang kudus, korban yang hidup, menyisakan dirimu sendiri dan pada saat yang sama diciptakan untuk Tuhan. Barang siapa yang gagal untuk memberikan ini kepada Tuhan tidak akan dimaafkan, untuk itu jika anda memberi diri anda sendiri kepada-Nya, pemberian anda tidak akan terasa sia-sia.

Untuk membuat ini bisa diterima, belas kasih harus ditambahkan. Puasa tidak menghasilkan buah kecuali diairi oleh belas kasih. Puasa menjadi kering ketika belas kasih menjadi kering. Belas kasih untuk puasa sama seperti hujan untuk bumi. Bagaimanapun banyaknya anda mengolah hatimu, menyiapkan tanah untuk kodratmu, membasmi sifat buruk, menabur kebajikan, jika anda tidak melepaskan mata air belas kasihan, puasamu tidak akan menghasilkan buah.

Ketika anda berpuasa, jika belas kasihanmu tipis hasil panenmu akan tipis; ketika anda berpuasa, apa yang anda curahkan didalam belas kasih mengalir kedalam lumbungmu. Maka dari itu, tidak hilang dengan menyimpan, tapi dikumpulkan dalam jumlah kecil. Berikan kepada yang miskin, dan anda beri kepada diri anda sendiri. Anda tidak akan diijinkan untuk menyimpan apa yang telah anda tolak untuk diberikan kepada orang lain.

Vivit Dominus in cuius conspectu sto!
 
Toggle Footer
Top