Paus Santo Fabianus


Paus Santo Fabianus menjadi Paus pada tanggal 10 Januari 136 dan meninggal pada tanggal 20 Januari 250. Ia menggantikan Paus Anterus (235-236). Ia berasal dari kota Roma. Pada masa kePausannya Gereja mengalami suatu periode yang amat nyaman tentram dari penganiayaan kekaisaran Roma. 

Paus Fabianus memulai mengatur adminitrasi Gereja di Roma dengan membagi menjadi tujuh kelompok umat dalam tujuh wilayah gerejani masing-masing dikepalai oleh seorang diakon. Ia juga mengangkat tujuh orang subdiakon untuk mengumpulkan laporan-laporan tertulis perihal penderitaan para martir dan bertanggungjawab atas pemindahan tulang belulang Sri Paus Santo Pontianus dari Sardinia ke Pekuburan Santo Kallistus di Roma. 


Ada sebuah kapel di samping kanan altar yang disana berdiri patung Paus Santo Fabianus, dan beberapa peninggalan yang baik berada di altar atau terkubur di bawah lantai kapel.


Disini terbaring jenazah Santo Sebastian yang awalnya dimakamkan di katakombe. Ini adalah labirin yang agakluas di terowongan. Ada sebuah kapel "besar" (dibandingkan dengan terowongan) di tempat di mana tubuh SantoSebastian awalnya berada. Akhirnya, sebuah gereja dibangun di atas katakombe dan tubuhnya dipindahkan ke altar samping di gereja yang menyandang namanya. 

Peninggalan lain yang menarik di sisi lain gereja adalah salah satu anak panah yang pernah ditembak Santo Sebastian. 

Referensi:Iman Katolik
Dominus illuminatio mea 

Garda Swiss "Serdadu Pelindung Takhta Suci"


Pada tanggal 22 Januari 1506 inilah awal kisah dari sepasukan pengawal bayaran Swiss yang tiba di kota Vatikan. Kedatangan mereka sendiri dengan tujuan untuk memenuhi keinginan Paus Julius III yang menyewa mereka dengan tujuan untuk menjaga keamanan kota Vatikan dan tentu saja untuk dirinya sendiri dari huru-hara dan pergolakan yang terjadi di semenanjung Italia. Italia sendiri pada abad ke 16 terdiri dari beberapa wilayah yang pada saat itu dipimpin Kerajaan kecil. Dan pada saat itu Negara Vatikan merupakan salah satu wilayah tersebut.

Saat kota Roma dijarah pada tanggal 6 Mei 1527 ketika pasukan perang Kaisar Charles V masuk ke kota dan membunuh hampir seluruh warga kota dan menghancurkan apapun yang mereka temui. Melihat hal tersebut Paus Klemens VII yang pada saat itu menjabat sebagai Paus segera bergegas lari menyelamatkan diri dan pergi ke sebuah Kastil yang bernama Sant’Angelo dan bersembunyi disana untuk beberapa waktu. Pasukan Garda Swiss yang berjumlah sekitar 189 yang berjaga dikota tersebut hanya 42 orang saja yang selamat dan yang sisanya tewas menggenaskan di Altar Tinggi di Basilika Santo Petrus. Setelah penjarahan berakhir, Paus mulai memperkejakan kembali Pasukan Garda Swiss yang selama setengah abad telah bersumpah setia kepada Takhta Suci dan Paus.

Untuk bergabung dalam kemiliteran Garda Swiss sendiri bukanlah hal yang mudah, ada beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi seseorang yang berminat untuk bergabung dalam pasukan ini. Seseorang yang bergabung harus berjenis kelamin laki-laki dan beragama Katolik dan berumur antara 19-30 tahun. Ia harus memiliki tinggi badan minimal 174 cm, telah mengikuti sekolah militer dasar di Swiss dan juga sudah mendapatkan surat rekomendasi dari parokinya. Pasukan Garda Swiss dilatih secara disiplin dank eras, mereka juga seorang yang piawai dalam hal menembak jarak jauh dan pandai berperang menggunakan halberd (semacam tombak).

Salah satu peristiwa paling menarik dalam kalender kepausan adalah upacara Garda Swiss yang dilaksanakan setiap tahunnya pada tanggal 6 Mei untuk mengenang jasa 147 tentara yang rela menyerahkan nyawanya demi melindungi Paus Klemens VII

Dengan tiga jari yang diangkat untuk menghormati Allah Tritunggal Maha Kudus, seorang  rekrutan baru menggengam bendera kepausan dan berucap sumpah "Aku bersumpah untuk melayani dengan setia, jujur dan hormat pada Paus dan penggantinya yang sah dan untuk mengabdikan diriku kepada mereka dengan segenap kekuatanku dan bahkan jika perlu, siap mengorbankan hidupku demi mereka!"
Dominus illuminatio mea!

Katekese Singkat Nama Yesus Yang Tersuci


Nama Yesus kristus diberikan oleh Malaikat pada waktu perwataan kabar gembira kepada Maria, nama "Yesus" berarti "Allah yang menyelamatkan”. Nama itu mengungkapkan identitas dan misi-Nya karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa (Mat 1:21). Rasul Petrus menyatakan bahwa dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kis 4:12).

Kristus adalah kata Yunani untuk kata Ibrani Messias, yang berarti Yang Diurapi. Yesus adalah Kristus karena Dia dikuduskan oleh Allah, diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusan dosa manusia. Dialah Mesias yang dinantikan oleh bangsa Israel, diutus ke dunia oleh Allah Bapa.Yesus menerima gelar Mesias, tetapi dengan menjelaskan makna istilah itu: ”turun dari surga”(Yoh3:13), disalibkan dan kemudian bangkit, Dia adalah hamba yang menderita yang memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat 20:28).

Dari nama Kristus-lah berasal sebutan orang Kristiani. Yesus adalah Putra Allah dalam arti yang unik dan sempurna. Pada saat pembaptisan dan transfigurasi, suara Bapa menyebut Yesus sebagai “Putranya yang terkasih". Dalam mengenalkan diri-Nya sebagai sang Putra yang mengenal Bapa (Mat 11:27), Yesus menegaskan relasinya yang tunggal dan kekal dengan BapaNya. 

Dia menjadi pusat pewartaan para Rasul yang telah melihat “kemuliaannya sebagai anak tunggal bapa” (Yoh1:14). Dalam Alkitab, gelar ini biasanya menyatakan Allah sebagai Yang Mahakuasa. Yesus mengenakan gelar ini untuk diri-Nya sendiri dan mewahyukan kekuasaan Ilahinya atas alam raya, iblis, dosa dan alam maut terutama dengan kebangkitanNya.

Dominus Illuminatio Mea!
 
Toggle Footer
Top