Sekuensia Stabat Mater Dolorosa


Stabat Mater Dolorosa adalah sekuensia untuk pesta Bunda Maria Berdukacita. Sekuensia (Lat: Sequentia, Ing: Sequence) adalah madah yang wajib dinyanyikan sebelum Alleluya.

64. The Sequence, which is optional except on Easter Sunday and on Pentecost Day, is sung before the Alleluia. (General Instruction of the Roman Missal (Third Typical Edition) © 2002 )
‎64. Sequentia, quae praeter quam diebus Paschae et Pentecostes, est ad libitum, cantatur ante Allelúia. (Missale Romanum 2002)

Pedoman Misa Forma Ordinaria menyebutkan sekuensia wajib dinyanyikan hanya pada Misa hari Raya Paskah dan Pentakosta, sedangkan pada hari lainnya bersifat fakultatif (boleh dinyanyikan, boleh tidak).

Dulunya banyak sekuensia-sekuensia yang ada namun sekarang sudah tidak ada lagi karena ada beberapa yang dihapus oleh Konsili Trente. Disini Saya akan mempublikasikan beberapa Sekuensia yang wajib dinyanyikan atau dimadahkan pada hari-hari raya tertentu seperti:

1. Hari Raya Paskah: Victimae Paschali Laudes,  Hai Umat Kristen, Pujilah PS 518.
2. Hari Raya Pentakosta: Veni Sancte Spiritus / Datanglah, ya Roh Kudus PS 569
3. Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus: Lauda Sion Salvatorem / Sion, Puji Penyelamat PS 556
4. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita (15 September) dan Masa Prapaskah: Stabat Mater Dolorosa / Lihat Bunda yang Berduka (PS 639)
5. Misa Requiem: Dies Irae, di Puji Syukur tidak ada. Pasca Konsili Vatikan II tidak dipakai lagi untuk Misa tapi dipertahankan untuk Ibadat Harian.

Berikut ini teks Lihat Bunda Yang Berduka/ Stabat Mater Dolorosa dalam bahasa Indonesia

Lukisan "Maria, berduka cita" di dinding Gereja Santo Stefano Rotondo, Roma
1.Lihat bunda yang berduka di depan salib Sang Put'ra;air mata bergenang. O betapa jiwa ibu tersedu menanggung pilu,bagai ditembus pedang.


2. Bunda Put'ra Tunggal Allah disebut "yang berbahagia"kini sangat bersedih. Hatinya dirundung duka,kar'na Put'ra yang termulia bersengsara di salib.

3. O siapa tidak pilu menyaksikan bunda Kristus menangisiPut'ranya? Dan siapa tak tergugah menyelami duka bundaDalam siksa Anaknya?

4. Dilihatnya Yesus, Put'ra, yang tersiksa dan terlukakar'na dosa umatNya dan bergumul sendirianmenghadapi kematian menyerahkan nyawaNya.

5. Wahai bunda, sumber kasih, biar turut kuhayatidukamu yang mencekam; biar hatiku bernyala mengasihiPut'ra Allah dan padaNya berkenan.

6. Biarlah sengsara aib dari Dia yang tersalib tersemat di hatiku;yang ditanggungNya bagiku kudekap bersamamu.

7. Biar aku disampingmu pilu kar'na wafat Kristusdi sepanjang hidupku; inilah keinginanku:di dekat salib Put'ramu besertamu tersedu.

8. O perawan yang terpilih, perkenankan aku iniikut dikau bersedih; biar kematian Tuhandan darahNya yang tercurah kukenangkan tak henti.

9. Biar aku pun terluka, menghayati salib Tuhan,digerakkan kasihNya. Hatiku engkau kobarkan;biar aku dibebaskan dalam penghakimanNya.

10. Biarlah salib Tuhanku jadi benteng naunganku dan kurasa rahmatNya.Bila nanti aku mati, biar aku mewarisi kemuliaan yang baka.
Dominus Illuminatio Mea!
 
Toggle Footer
Top