Ajaran Biblis mengenai Kitab Suci



Orang-orang Kristiani perdana ”bertekun dalam pengajaran para rasul” (Kis 2:42; bdk. 2Tim 1:14) jauh sebelum Perjanjian Baru ditulis –dan berabad-abad sebelum kanon perjanjian baru di tetapkan.

Tidak semua hal yang dilakukan oleh Kristus tercatat dalam kitab suci (inilah yang membuat Gereja Katolik tidak hanya mendasarkan imannya pada Kitab Suci namun juga pada Tradisi dan Magisterium Gereja).

Kitab Suci menegaskan bahwa ajaran Kristiani dan Firman Kristus “diwartakan” (1Ptr 1:25) dan bahwa pengganti-pengganti para rasul mengajarkan apa yang telah mereka dengarkan dari para rasul sebelumnya (2Tim 2:2), dan juga para rasul menyampaikan Injil “baik secara lisan maupun tertulis” (2Tes 2:15 ; bdk. 1Kor 11:2).

Pengarang-pengarang Kitab perjanjian baru mempunyai Tradisi Suci. Misalnya dalam Kis 20:35 mengutip sebuah perkataan Yesus yang tidak dicatat dalam kitab 4 Injil.
Kristus mendirikan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik diatas Rasul Petrus (Mat 16:18) dan memberikan Gereja kuasa mengajar dengan otoritas ilahi dalam nama-Nya (Mat 16:13-20, 18:18 ; Luk 10:16). Dan Gereja yang didirikan-Nya itu yaitu Gereja Katolik akan terus bertahan sampai akhir zaman dan Roh Kudus menlindungi Gereja-Nya itu dari kesesatan (Mat 16:18, 28:19-20 ; Yoh 14:16).

Gereja adalah “tiang penopang dan dasar kebenaran” (1Tim 3:15)
 
Toggle Footer
Top