Sepatah kata untuk Sejarah Gereja


Para Ilmuwan dari universitas-universitas terkenal didunia mengklaim bahwa pada tahun 1989 ada 2.600 Gereja dari denominasi-denominasi yang berbeda, beberapa dari Gereja-gereja tersebut banyak yang mengklaim dirinya adalah Gereja rasuli ataupun Gereja benar yang berasal dari jaman para Rasul dan ada pula Gereja yang mengaku Gereja yang non denominasi. 

Dua belas tahun kemudian website karangan David B. Barret yaitu“The World Christian Encylopedia”mengatakan bahwa hingga akhir millennium kini jumlah denominasi-denominasi ataupun sekte sudah berjumlah hampir 33.000. Dan pada tahun 2007 jumlahnya kembali meningkat sekitar 39.000, dan kembali diprediksi tahun 2025 jumlahnya bisa-bisa sampai sekitar 55.000. 

Jumlah yang bisa membuat bulu kuduk merinding, bayangkan saja jumlah 55.000? itu bukanlah nilai yang sedikit! Saya pun terkadang berpikir bagaimana caranya Tuhan bisa mengembalikan denominasi-denominasi yang sungguh banyak dibawah itu kepemimpinan wakil-Nya di Roma sana.  Rasul Paulus saja dalam surat pertamanya di Korintus mengatakan “Adakah Kristus terbagi-bagi? ” (1Kor 1:13) dan “jangan ada perpecahan diantara kamu" (1 Kor 1:10) ,  Tuhan Yesus saja tidak menghendaki adanya perpecahan “supaya mereka semua menjadi satu” (1Yoh 17:20), “satu Tuhan, satu iman, satu baptisan” (Ef 4:5).

Untuk pertama kalinya ketika Yesus sendiri mendirikan Gereja-Nya diatas Sang Petrus Gereja itu hanya 1 dan ada 3 pusat patriakhat mula-mula yaitu Roma, Antiokhia dan Alexandria lalu pada abad ke 4 kekaisaran bizantium menjadikan Yerusalem kepatriakan ke-4 lalu pada abad ke 7 Roma mengakui Konstantinopel sebagai sebuah patriakhat. Dan lima patriakh itu dalam kesatuan dan persekutuan penuh satu sasama lainnya. Lalu pada puncaknya sekitar tahun 1054 Gereja Orthodox timur memisahkan diri disebabkan oleh penambahan klausa Filioque, otoritas Paus Roma sebagai Primus Inter Pares, penggunaan Roti beragi atau tidak dan masih banyak lagi.

Hari ini lebih dari 1 millenium kemudian Gereja Katolik tetaplah satu sampai Yesus datang kembali di bawah kepemimpinan Paus Roma yang tetap memelihara Iman Rasuliah yang berasal dari Perjanjian Baru.
 
Toggle Footer
Top