Respon Bapa Gereja Mengenai Ketidakbernodaan Perawan Maria

Foto Maria bersama dengan Putranya di Museum Aya Sofya

Dalam abad ke-4 Santo Efraim dari Syria, seorang doktor Gereja, menciptakan sebuah himne yang indah untuk Bunda kita yang terkasih yang berbunyi:
Hanya Engkau dan ibumu yang lebih cantik dari siapapunLantaran tiada cacat dalammuPun, tiada noda pada Ibu-Mu Siapakah dari antara anak-anakku yang dapat menandingi kecantikan dikau berdua?

Berkaitan dengan keadaan Maria yang dikandung tanpa noda dosa dan penuh rahmat Allah, Santo Agustinus menulis:
"Dengan pengecualian pada diri Santa Perawan Maria, yang dalam kasusnya, karena hormat bakti kepada Tuhan, saya tidak ingin ada pertanyaan lagi sejauh berkaitan dengan dosa, karena sungguh kita dapat tahu betapa berlimpah rahmat dianugerahkan kepadanya untuk mengalahkan dosa dalam segala hal, dengan melihat kenyataan bahwa ia berjasa mengandung dan melahirkan Dia yang tentu saja sama sekali tidak memiliki dosa."

Para Bapa Gereja purba banyak sekali memberi kesaksian mengenai ketidakbernodaan Maria dalam hal dosa. Misalnya seperti, Santo Gregorius Nazianze, Santo Gregorius dari Nyssa, Santo Sophoronius, dan Santo Yohanes Damaskus. Seperti Santo Severus, Uskup Antiokia dalam abad keenam, memberikan refleksi mengenaiMaria dalam terang Tradisi Suci dan Kitab Suci: 

“Dia (Maria) menjadi bagian dari umat manusia dan memiliki hakikat yang sama dengan kita, walaupun dari segala noda dan tanpa cela”.

Santo Andreas dari Kreta menjelaskan bahwa Sang Penebus telah “memilih dari antara segenap alam, Perawan yang sungguh murni dan tanpa noda ini”

Dominus illuminatio mea
 
Toggle Footer
Top